Kalau kamu tanya aku lima tahun lalu, “Eh, lo pengin financial freedom nggak sih?” Mungkin jawabanku: “Mau sih... Tapi bisa nggak ya? Kayaknya itu buat orang yang menang undian atau punya saham warisan nggak sih?”
Yah. Aku dulu mikirnya financial freedom tuh semacam legenda urban. Sama kayak diet yang katanya bisa bikin turun 10 kilo dalam seminggu atau skincare yang bisa ngilangin jerawat cuma dalam semalam.
Kedengarannya sih hebat, tapi rasanya kok jauh banget dari realita ya. Benar nggak?
Tapi setelah melewati fase “tanggal tua adalah takdir”, “diskon Shopee adalah penyelamat”, dan “utang kartu kredit adalah sahabat karib”, aku mulai sadar.
Mungkin financial freedom itu bukan sekadar mimpi. Mungkin juga, itu sesuatu yang bisa kita bangun. Pelan-pelan. Dengan sadar. Dengan usaha.
Financial Freedom Itu Sebenarnya Apa, Sih?
Secara harfiah, financial freedom adalah kondisi di mana kamu nggak perlu kerja terus-terusan demi bayar tagihan.
Kamu punya cukup uang, cukup aset, dan cukup sistem yang bikin hidup tetap jalan walau kamu mau berhenti kerja kapan pun. Atau kalaupun mau kerja nih, kamu kerjanya ya karena mau. Bukan karena terpaksa.
Demi beli pampers, makan sehari-hari dan cicilan motor mungkin. Hmm…
Tapi, buat aku pribadi, definisi ini jadi lebih sederhana sih, yaitu financial freedom adalah saat kamu bisa hidup tenang tanpa harus kepikiran “besok makan apa dan bayarnya pakai apa.”
As simple as that, beibs! Tapi, meski sederhana, apa kamu masih mikir kalau itu adalah mitos?
Mitos Tentang Financial Freedom
Mungkin bagi banyak orang yang nggak terlahir dengan sendok emas, mikir kalau kebebasan finansial adalah sesuatu yang mirip sama mitos. Sulit jadi realita.
Seenggaknya, dalam perjalanan mengusahakannya, aku dengar beberapa mitos. Mungkin kamu juga dengar hal yang sama. Biar kusebutkan dulu ya!
Oh iya, kalau kamu sempat dengar mitos yang lain soal financial freedom, boleh dong tulis di kolom komentar!
Mitos 1: Harus Kaya Dulu Baru Bisa Financial Freedom
Katanya, kalau nggak kaya dulu, gimana kita bisa nggak mikir besok mau makan apa atau gimana bayar cicilannya? Susah tau.
Padahal banyak kok orang yang gajinya gede, tapi tetap stres tuh. Kenapa? Soalnya, pengeluaran mereka tiap bulan juga gede.
Sementara itu, financial freedom bukan soal berapa besar penghasilanmu. Tapi tentang seberapa bijak kamu mengelolanya.
Maksudku tuh kayak, percuma nggak sih punya penghasilan gede, tapi nggak bisa mengelola dengan baik.
Boro-boro buat persiapan masa depan. Kadang, gajinya yang gede cuma pas buat cicilan. Kalau nggak minus. Miris deh.
Intinya, gaji besar nggak selalu menggambarkan bebas finansial, wei.
Mitos 2: Harus Investasi Besar-Besaran Sejak Awal
Aku pernah mikir begitu. Kalau pingin imbal hasilnya gede, seminimalnya, cukuplah buat kebutuhan sebulan. Kita kudu investasi besar-besaran.
Nggak salah sih. Investasi emang segitu pentingnya. Tapi, nggak yang harus langsung nyemplung beli saham blue chip atau properti jugalah.
Mulai aja dulu dari hal kecil, kayak nyisihin 10% dari pendapatan. Itu udah langkah awal lho.
Kalau rutin melakukannya, beberapa bulan kemudian juga pasti banyak kok nilai investasinya.
Mitos 3: Financial Freedom = Hidup Mewah
Ngaku deh. Siapa yang masih mikir kalau kebebasan finansial berarti hidup mewah? Bisa traveling dengan gaya hedon ala Sultan Andara.
Nggak gitu juga konsepnya ya, Gaes. Kalau emang punya sih nggak masalah. Yang penting gaya hedonnya bukan hasil dari ngutang sana-sini, apalagi kalau sampai kejebak pinjol. Ilegal pula.
Duh. Syerem ah, Beibs.
Kebebasan finansial justru kebalikannya. Banyak yang hidup minimalis justru lebih dekat ke financial freedom karena mereka tahu apa yang penting, dan nggak kejebak gaya hidup konsumtif.
Lalu, Bisa Kejar Nggak Nih?
Jawabannya: bisa banget kok. Asal kamu mau mulai dari sekarang dan dari mana pun posisi keuanganmu saat ini.
Beberapa langkah kecil yang mulai aku coba untuk meraih kebebasan finansial dan bisa kamu adopsi, antara lain:
- Kenali keuanganmu. Emang sakit sih lihat rincian pengeluaran! Tapi, percayalah! Ini tuh kayak nerima hasil lab kesehatanmu. Pahit tapi penting.
- Atur budget bulanan. Nggak harus ribet, asal tahu pos wajib dan pos jajan aja cukuplah.
- Bikin dana darurat. Ini kayak punya sabuk pengaman di jalan hidup yang kadang ngebut sendiri. Kalau terjadi sesuatu, kondisi bakal aman terkendali tanpa mengorbankan pengeluaran rutin.
- Mulai investasi kecil-kecilan. Reksadana, emas digital, atau nabung saham blue chip. Nggak usah takut sok kaya, mulai aja dulu!
- Pelan-pelan, lunasi utang yang sudah ada. Mulai dari yang bunganya gede dulu!
- Kurangi utang konsumtif. Kalau cicilan udah lebih dari setengah gaji, itu tandanya bukan kamu yang punya barang, tapi barang yang punya kamu.
Atau kamu bisa baca tulisanku sebelumnya tentang capai financial freedom dengan frugal living.
Mungkin emang nggak langsung bisa mencapai yang namanya financial freedom sih. Tapi, namanya perjalanan ‘kan ada tujuannya.
Mau seberat apapun kondisi jalannya. Kalau kita terus melangkah untuk melaluinya, pasti juga bakalan sampai. Iya nggak, Beibs?
Jadi, Financial Freedom Adalah Mimpi Atau Bisa Dikejar?
Dulu aku pikir financial freedom itu cuma buat yang “beruntung”. Tapi sekarang, aku percaya itu hak semua orang, termasuk aku dan kamu yang lagi baca ini sambil ngopi sachet terus mikir kenapa gaji baru masuk tapi saldo tinggal segitu.
Mungkin kita nggak langsung sampai. Tapi kalau hari ini kita ambil satu langkah kecil, kayak nyatet pengeluaran, nabung, atau cukup berhenti beli barang yang nggak perlu, berarti kita udah mulai jalan.
Dan jalan menuju kebebasan finansial itu dimulai dari kesadaran kecil, bukan lompatan besar.
Selamat berproses, ya. Jangan lupa! Financial freedom itu bukan akhir cerita, tapi perjalanan hidup yang layak kamu perjuangkan.
Kalau kamu punya cerita soal perjalanan keuanganmu, aku bakal senang banget kalau kamu mau share di kolom komentar. Atau, kalau kamu bingung mau mulai dari mana, aku bisa bantu bikin panduan kecilnya juga nanti.
Kamu cuma tinggal bilang, Beibs!
1 Komentar
Iya sih Mbak, kalo dipikir-pikir pasti sulit. Tapi kalo pelan-pelan dan tujuannya jelas, pasti bisa kok. Asal konsisten
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.