Sering banget aku merasa pingin diet. Tapi, saat ketemu seblak, keinginan itu menguap entah kemana. Sambil menyuapkan seblak ke mulut, aku berjanji dalam hati, “Dietnya mulai besok saja deh!”
Lalu... besoknya ketemu ayam geprek level 10 yang amat menggoda. Makannya pakai nasi dua piring? Janji kemarin terulang lagi untuk kemudian besoknya polanya berulang. Huft…
Kebanyakan dari kita sudah terlalu sering ganti metode diet, ganti aplikasi pencatat kalori, atau ganti influencer yang di-follow. Tapi tetap mentok di minggu ke-2. Kenapa ya? Padahal info tentang cara diet udah segudang.
Mungkin jawabannya bukan soal bagaimana, tapi soal kenapa. Yah, kadang alasan diet yang belum kuat bikin kita muter saja dalam lingkaran setan.
Diet Gagal Karena Nggak Punya Tujuan yang Kuat
Coba deh jujur pada dirimu sendiri! Apa sih alasan yang bikin kamu mau diet?
- "Pingin kurus aja."
- "Pingin langsing kayak si A."
- Atau "Pingin bajumu muat pas kondangan."
Nggak salah sih. Tapi, itu alasan yang kurang punya "power" buat bertahan.
Maksudku adalah kalau motivasimu cuma angka di timbangan atau penampilan di cermin, biasanya semangat itu gampang redup. Apalagi pas ketemu promo boba beli 2 gratis 1. Beuh, auto kalap, Bestie.
Yang kamu butuhkan adalah alasan yang personal dan cukup kuat buat bikin kamu tetap jalan. Bahkan pas lagi capek dan pengin menyerah.
Alasan yang Kuat Itu Ibarat Mesin Utama
Diet itu bukan sprint. Ini maraton, Bestie. Nggak akan cukup kalau motivasimu cuma "bosen aja" atau "ikut-ikutan tren clean eating di TikTok".
Sehari atau dua hari sih mungkin kamu bakalan bertahan. Tapi di hari keempat atau di minggu kedua, kamu pasti sudah melambaikan bendera putih pada keinginan dietmu.
Oleh karena itu, kamu butuh WHY yang bisa bikin kamu bangkit lagi waktu:
- Stuck di angka timbangan yang nggak turun-turun.
- Ngiler liat teman ngunyah mie ayam di depan matamu.
- Lelah kerja dan mager buat meal prep.
Gimana Cara Menemukan Alasan Diet yang Tahan Lama?
Sebenarnya nggak yang gimana-gimana sih. Kamu bisa melakukan hal yang sederhana yaitu bertanya pada dirimu sendiri. Terus gali sampai dalam.
Misalnya nih ya:
- “Kenapa sih aku mau kurus?” → “Biar lebih percaya diri.”
- “Emang kenapa butuh percaya diri?” → “Karena sering ngerasa minder di kantor dan nggak nyaman pakai baju apapun.”
Nah! Ini alasan yang cukup real dan personal.
Atau kalau pada akhirnya, kamu menemukan jawaban yang bisa bikin kamu mikir atau malah sedikit nyesek, itu tandanya alasanmu udah cukup kuat.
Contoh Alasan Diet yang Kuat dan Personal (Bukan Sekadar “Pingin Kurus”)
Kadang, menemukan alasan yang “kuat” itu nggak segampang kedengarannya. Di satu waktu, kita berpikir sudah punya motivasi. Padahal pas diuji sama sepotong martabak manis, eh malah langsung ambyar.
Nah, biar kamu punya bayangan tentang gimana sih alasan diet yang bisa bikin kamu bertahan, aku punya beberapa contohnya. Siapa tahu ada yang klik di hati kamu juga ‘kan…
1. Pengin Punya Energi buat Main sama Anak Tanpa Ngos-ngosan
Ini bukan cuma soal angka di timbangan, tapi tentang kualitas hidup.
Banyak orang tua muda merasa gampang capek saat main sama anak karena kelebihan berat badan atau kurang fit. Makanya, kamu pingin diet biar bisa lebih leluasa main sama anak tanpa perlu merasa cepat ngos-ngosan kayak mau kehabisan napas.
Kalau punya alasan begini, maka tiap kali merasa malas olahraga, kamu akan inget wajah anakmu yang pengin diajak lari-larian di taman.
2. Pengin Merasa Nyaman sama Tubuh Sendiri, tanpa Harus Ngumpet Di Balik Jaket Setiap Saat
Alasan ini datang dari rasa nggak percaya diri yang sudah lama mengganggumu. Mau kemanapun kudu pakai jaket untuk menutupi bentuk tubuh yang nggak proporsional.
Dalam hal ini, dietmu bukan sekadar untuk dilihat orang. Tapi biar kamu bisa bercermin tanpa menyalahkan diri sendiri.
Ketika motivasi berasal dari keinginan untuk self-acceptance, yakin deh, prosesnya jadi lebih bermakna dan nggak mudah ditinggalin cuma gara-gara dapat kiriman mie gacoan level 9.
3. Pengin Punya Tubuh yang Kuat Karena Ada Riwayat Diabetes di Keluarga
Ini contoh motivasi berbasis kesehatan jangka panjang. Kamu bisa mendapankan saran dari layanan kesehatan dan sebagainya.
Meskipun, kamu bisa mendapatkan resep ozempic dari dokter sebagai tambahan diet dan olahraga untuk meningkatkan kontrol glikemik pada diabetes tipe 2, kamu bakal tetap konsisten sama usaha dietmu.
Kenapa begitu?
Ketika kamu sadar bahwa pola hidupmu bisa mencegah penyakit yang ‘mengintai’, aku yakin kamu akan lebih terdorong untuk menjaga pola makan dan olahraga. Benar nggak?
Sebenarnya, bukan karena takut sih. Tapi lebih karena kamu sayang sama dirimu sendiri.
4. Pengin Punya Gaya Hidup Sehat Sampai Tua
Bagiku, ini adalah alasan yang paling menarik. Fokusmu bukan hanya untuk diet sesaat, tapi membangun kebiasaan hidup sehat.
Kupikir motivasi ini bakalah cocok buat kamu yang sudah capek diet naik-turun dan mulai sadar bahwa keberlanjutan itu jauh lebih penting daripada hasil instan.
5. Pengin Buktiin ke Diri Sendiri Kalau Kamu Bisa Konsisten dan Nggak Mudah Menyerah
Ini alasan yang sifatnya mental dan emosional. Cocok buat kamu yang sering merasa ‘gagal melulu’ dalam hal lain juga.
Jadi, diet ini bukan cuma soal turun berat badan, tapi juga tentang gimana kamu membangun ulang kepercayaan pada diri sendiri.
Temukan “Why”-mu Sebelum Mulai
So, sebelum kamu bikin jadwal meal prep, beli timbangan digital, atau langganan gym. Coba deh ambil waktu sebentar buat duduk dan tanya pada dirimu sendiri, “Kenapa aku pengin berubah?”
Tulis di catatan, tempel di cermin, atau jadikan wallpaper di HP! Biar kamu inget lagi, pas nanti mengeluh, “Kenapa sih aku mesti diet kayak gini?”
Inget ya! Perubahan yang awet itu dimulai dari alasan diet yang dalam. Dan tubuh kamu pantas dapat versi terbaik dari dirimu sendiri.
0 Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.