Ikan Asin untuk Zaara

Zaara kecil, usianya baru genap 3 tahun, berlari ke dapur membawa tubuh gembulnya yang baru saja pulang bermain. Dilihatnya sang ibu tengah memasak makan siang.

Gadis kecil itu mendekat. Memeluk erat sebelah kaki ibunya.

Demi melihat putrinya yang bertubuh tambun tersebut, si ibu mematikan kompor. Meniriskan potongan ikan asin yang terakhir dia goreng dan meletakkannya di atas piring saji. Siap untuk disantap bersama keluarganya.

"Zaara lapar, Nak?"

"Iya ibu. Makan"

Si ibu tersenyum. Keluarga mereka memang bukanlah keluarga berada dengan berbagai makanan tersedia. Mereka harus hidup hemat agar bisa memenuhi kebutuhan seluruh keluarga.

Lihatlah makanan yang tersaji di meja makan. Sangat sederhana. Sebakul nasi hangat, sayur bening bayam hasil kebun sendiri dan beberapa potong ikan asin. Seperti biasa.

"Ibu, Zaara mau ikan"

"Iya, Nak. Ibu sudah siapkan ikan asin untuk Zaara"

"Enak, Bu"

Miris memang. Tapi mau bagaimana? Kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan.

Bersabarlah, Nak. Semoga kelak keadaan bisa lebih baik dan kenyataan bisa berbaik hati pada keluarga kita.
Yuni Bint Saniro

Blogger wanita yang menyukai dunia menulis sejak SMA. Saat ini masih pemula. Tapi tidak masalah. Kelak ada masanya menjadi profesional. Semangat.

Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.

Posting Komentar (0)
Lebih baru Lebih lama

Artikel Terbaru di Yuni Bint Saniro