Susahnya Membedakan Tema atau Ide Menulis

Ide Menulis - Saat membaca novel, adakah di antara teman-teman yang kepikiran untuk menulis novel juga. Kayak muncul suara hati, “wah novel ini bagus, kalau aku nulis juga kira-kira bakal sebagus ini nggak ya?”

Ada nggak yang begitu?

Kalau aku sih iyes. Tapi, sayangnya nggak semua orang bisa menulis novel. Atau karya tulis lainnya baik fiksi mau pun non fiksi. Malah kebanyakan menyerah tanpa mau repot berusaha terlebih dahulu. Nggak usah jauh-jauhlah. Aku sendiri begitu. Malah sampai sekarang belum ada satu pun novel yang berhasil ku terbitkan. Miris ya?

Apa Sih Masalahnya?


Banyak yang bilang, kalau mau nulis ya nulis aja. Nggak usah memikirkan hal apa pun. Termasuk kaidah penulisan. Draft awal mah bebas, sebebas udara. Begitu katanya.

Tapi faktanya, kadang kita cuma bengong di depan komputer. Bahkan setelah berjam-jam, belum tentu ada satu pun paragraph yang berhasil kita tulis. Kegiatan kita Cuma ketik lalu hapus. Begitu seterusnya sampai lebaran kelinci. Malah nggak jarang, ada yang kabur ke Drama Korea karena malas mengulang kegiatan yang sama. Ketik-hapus-ketik-hapus.

Cung dong yang kayak gitu! Biar samaan kita. Hehehe…

Lalu, apa sih masalahnya yang bikin kita nggak nulis-nulis?

Ide Menulis
Sumber : id.m.wikihow.com

Udah Punya Ide Menulis? Jangan-jangan Cuma Punya Tema


Kita tahu dong, langkah awal menulis adalah sebuah ide. Kita mau nulis apa, atau bercerita tentang apa. Mutlak harus kita rumuskan di awal.

Biar kenapa?

Ya biar nggak ketik-hapus-ketik-hapus saat sudah di depan computer. Bukannya dapat tulisan menarik, kita malah berselancar nggak jelas ke Korea atau ke Hollywood.

Terus pernah nggak, teman-teman bertemu seseorang yang mengaku sudah punya ide. Terus dia bilang, aku pingin nulis tentang kisah cinta remaja. Lalu, saat ditanya kisah yang bagaimana yang mau dia ceritakan, dia mendadak bungkam. Bingung mau menjawab apa.

Nah lho, coba deh pikirkan lagi, apakah kita beneran sudah punya ide? Jangan-jangan kita cuma punya satu tema menulis dan kita sudah mengklaim kalau ada ide cemerlang yang kita miliki. Makanya nggak heran, kalau fenomena ketik-hapus-ketik-hapus jadi banyak kejadian.

Terus Gimana Dong Mengundang Ide Menulis?


Aku sih nggak tahu-tahu banget gimana caranya ya. Tapi paling nggak kebanyakan orang melakukan beberapa hal ini demi mengundang ide menulisnya.

Refreshing Mengundang Ide Menulis


Ada yang bilang kalau kegiatan refreshing itu mengundang ide menulis. Oh tunggu dulu, Geng. Lihat dulu refreshing yang gimana?

Kalau kalian refreshingnya tidur yah mungkin bisa bermimpi. Lalu mimpinya kita jadiin bahan tulisan. Kalau kisahnya menarik bisa jadi cerita fiksi. Lumayanlah, bisa nerbitin satu novel. #eh…

Asal refreshingnya jangan jalan-jalan dulu ya. Saat ini, di tengah pandemic virus covid-19, pemerintah lagi menggalakkan kita untuk #staydirumah aja lho. Demi menjaga kesehatan bersama sih lebih baik nurutlah. Kita bisa refreshing dengan kegiatan lain kok. Membaca misalnya.

Membaca Buku Mengundang Ide Menulis


Memang membaca buku bisa mengundang ide menulis. Oho, jangan salah Geng! Coba deh tanya sama penulis-penulis hebat. Kalau mereka membaca buku tu apa saja yang terlintas di benak mereka? Jelas bukan cuma sekedar mengkhayal yang nggak jelas lho. Bisa jadi setelah membaca buku mereka jadi bisa menulis di blog atau sekedar menulis status di media social mungkin.

Pokoknya tu kalau membaca, jangan cuma menikmati alur bacaan saja. Buat analisis-analisis kecil jugalah. Oke felas!

Melek Terhadap Situasi dan Kondisi Lingkungan Sekitar juga Bisa Mengundang Ide Menulis


Woho, anjuran yang mengatakan kita harus peduli pada lingkungan sekitar itu bisa menjadi hal yang menyenangkan lho. Gimana nggak gitu, kalau begitu kita melihat sekitar kita tiba-tiba ada lampu pijar yang menyala di otak.

Kita ambil contoh saja, kasus Corona yang sekarang terjadi. Lalu, cek pencarian di google search ada berapa banyak tulisan yang menyangkut hal itu. Coba, kalau kalian cuek-cuek saja. Memang akan kepikiran buat tulisan langkah asyik saat menghabiskan waktu di rumah aja. Atau 6 Hal menyikapi Social Distance bagi Pekerja di Luar Rumah. Tentu nggak ‘kan? Hehehe...

Well, teman-teman akan selalu tahu bahwa ada perbedaan antara ide dan tema. Jangan salah mengartikan tema dengan ide yang kita miliki. Jelas, kalau kita hanya punya tema menulis, kita hanya akan menghabiskan waktu di depan computer dengan kegiatan ketik-hapus-ketik-hapus saja. Tapi, kalau kita sudah punya ide, maka kegiatan menulis akan menjadi asyik sekali kita lakukan. Benar ‘kan teman-teman?
Yuni Bint Saniro

Blogger wanita yang menyukai dunia menulis sejak SMA. Saat ini masih pemula. Tapi tidak masalah. Kelak ada masanya menjadi profesional. Semangat.

9 Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.

  1. iya mbakk samaan kita, aku kalo baca novel bagus jadi mikir " keren banget sih ini alur ceritanya, nemu aja penulisnya", kenapa aku ga bisa
    dulu waktu masih kuliah memang pingin nerbitin novel, nyicil nyicil tulisan novel, trus karena kesibukan ehh lupa dah filenya hahaha

    apa aja sekarang bisa jadi tema tulisan ya, pokok pinter baca sikon disekeliling

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, Mbak. Bahkan kejadian lucu bisa jadi manis kalau dituliskan. Hehehe

      Hapus
  2. Aku banget nih kalau kehabisan ide ya refreshing aja atau baca buku. Setelah itu baru deh aku dapat ide

    BalasHapus
  3. Kalau saya ide menulis banyak. Tapi pas eksekusi lemah. Karena saya nggak bisa kerjaannya disambi. Sekali nukis mesti fokus. Kalo nggak ambyar.

    BalasHapus
  4. bener nih, kadang saya juga mandek sama ide hahaha, malah kalo lagi gini ujung-ujungnya ngeblog tutorial aja yang penting tetap nulis. hihi, makasih mba tipsnya.

    BalasHapus
  5. Neni Heryani Schmitz14 April 2020 pukul 12.37

    Saya kadang suka bingung udah banyak di kepala pas mau nulis mulai darimana dulu ya.... Muter2 bingung sendiri. Buku dan lingkungan penting benar2 menunjang untuk menulis. Yg paling enak menulis sesuatu yg pernah kita alami

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuni sepakat. Hal yang paling dekat dengan kita terasa mudah dituliskan.

      Hapus
  6. Bener mba kadang akupun suka bengong di depan komputer tanpa menghasilkan apa-apa. Hahaha... Tapi meski begitu rasanya puas daripada nggak ngetik sama sekali.

    Na giliran ada ide cemerlang dan langsung dieksekusi dalam itungan menit kelar deh

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama

Artikel Terbaru di Yuni Bint Saniro