Terlahir untuk Sukses, Ini Dia 6 Fakta Anak Sulung

Terlahir sebagai si sulung, sedikit banyaknya memberikan beban. Ada beberapa tuntutan yang secara sadar maupun nggak, tertuju pada si sulung. Aku nggak tahu bagaimana yang terjadi pada para sulung di luar sana. Tapi aku merasakannya.

Meski begitu, aku kebetulan mengetahui bahwa biasanya anak pertama memang mendapat perhatian lebih dari orang tua. Secara, orang tua baru pertama kali memiliki anak. Sehingga, nggak heran jika mereka menginvestasikan begitu banyak hal untuk kita, si sulung.

Bukan berarti adik-adik nggak mendapatkan hal yang sama. Tapi, orang tua mungkin merasa lebih rileks dan santai. Karena mereka berpikir sudah memiliki pengalaman dengan anak pertama sebelumnya.


6 Fakta Anak Sulung


6 Fakta Anak Sulung yang Jarang Diketahui Orang

Rasa cinta dan kasih sayang orang tua untuk masing-masing anak tetaplah memiliki porsi yang sama. Nggak ada yang berbeda kok. Jadi, jangan lagi merasa, kok kakak nggak diturutin. Atau kok adik terus yang diturutin maunya. Karena ini sama sekali nggak tepat.

Mungkin benar bahwa ada perbedaan dalam mencurahkan kasih sayangnya. Tapi, tentu ini sudah mereka sesuaikan dengan karakter masing-masing anak. Si sulung orangnya bagaimana. Si anak tengah karakternya seperti apa. Lalu si bungsu sifatnya apa. Jelas, orang tua sangat memahami hal ini.

Tapi tahu nggak sih? Ada 6 fakta anak sulung yang menarik nih.

Fakta Pertama, Anak Sulung Biasanya Berjiwa pemimpin

Kata seorang Psikolog bernama Dr. Seda Gragossian, anak sulung tu identik dengan sikap kepemimpinan.

Namanya juga anak yang lahir pertama kali. Pasti memiliki adik-adik. Secara natural kita sebagai anak sulung pasti akan ikut membimbing mereka.

Selain itu, biasanya anak pertama mau itu laki-laki atau perempuan memiliki kepribadian yang kuat. Para orang tua akan memasrahkan banyak urusan pada mereka. Dan mereka pun bisa mengerjakan berbagai tugas yang diberikan.

Coba cek siapa saja pemimpin yang merupakan anak sulung. Presiden Amerika Serikat cek. Ada Bill Clinton dan George Walker Bush yang ternyata merupakan anak sulung. Wow.

Anak Pertama itu Perhatian pada orang lain

Disadari atau nggak, faktanya anak pertama tu perhatian pada orang lain. Entah bagaimana bentuk perhatian itu. Tergantung bagaimana sifat dan karakter si anak pertama.

Maksudnya begini, ada anak sulung yang sifatnya keras. Meski terlihat suka mengomel, tapi kadang dia hanya ingin menjaga orang lain dengan omelannya. Ada kan yang kayak gitu?

Jadi, baik anak pertama perempuan atau laki-laki biasanya memiliki sifat penyayang yang lebih menonjol. Hal ini karena mereka terbiasa merawat adiknya.

Makanya berteman dengan anak sulung tu menyenangkan. Saat ternyata kita lebih muda dengannya maka dia nggak akan segan membimbing kita. Dan bukan hanya itu. Dia juga akan merawat kita layaknya merawat adik sendiri lho.

Fakta Selanjutnya Mengenai Anak Sulung Adalah Biasanya Mereka Lebih mandiri

Yah gimana lagi. Saat kehadiran sang adik, biasanya fokus perhatian orangtua akan teralih. Bukan berarti mengabaikan si kakak lho ya. Kakak tetap mendapat perhatian sesuai porsinya.

Tapi, namanya juga bayi baru lahir. Saat proses pertumbuhan butuh buaian dan dekapan orang tua. Si kakak harus mengerti bahwa sudah waktunya mereka melakukan segala hal sendiri.

Makanya nggak heran jika anak sulung nggak merasa kesulitan ketika sudah beranjak dewasa. Mereka telah terbiasa mandiri dan mampu menjelajah dunia dan bertahan dengan minim bantuan. Like me, saat harus merantau sendirian ke pedalaman Kalimantan.


Anak Sulung Lebih Mandiri


Anak Sulung Lebih Penurut

Anak sulung tu cenderung lebih menurut pada perintah orangtua dan orang lain yang dituakan. Ya ini benar lho. Biasanya, aku suka menuruti apa pun perintah orang tua.

Selain itu, anak sulung tu lebih kalem daripada adik-adiknya. Dia juga bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan mudah. Oleh karena itu, anak sulung biasanya lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Oh iya, salah satu faktor kesuksesan adalah patuh pada aturan. Jadi, nggak heran sih kalau anak sulung memiliki kesempatan sukses lebih besar.

Anak Pertama itu Mudah Mempelajari Bahasa Baru

Kalau yang ini aku nggak bisa memastikan sih. Meski aku terlahir sebagai anak pertama. Urusan belajar bahasa adalah lain cerita.

Aku memang suka mendengarkan lagu-lagu berbahasa asing. Dan nggak sulit bagiku untuk mengikuti liriknya. Aku juga nggak merasa kesulitan jika harus membaca teks berbahasa inggris.

Nah bagaimana kalau urusan ngomong dengan bahasa inggris? Apakah aku bisa melakukannya selancar berbicara dengan bahasa ibu? Tunggu dulu. Itu lain cerita. Hehehehe….

Aku nggak tahu bagaimana anak pertama di luar sana. Tapi ada sebuah penelitian yang dipublikasi di jurnal Frontiers in Psychology. Katanya anak pertama pada keluarga multi-bahasa menunjukkan kemampuan yang baik untuk bahasa kedua daripada adik-adiknya.

Jadi, bagi anak pertama. Ada yang setuju dengan hasil penelitian ini? Tolong sampaikan pada kolom komentar ya, Gaes!

Fakta Anak Sulung Terakhir Adalah Pekerja Keras

Terlahir sebagai anak sulung tu nggak selalu menyenangkan. Begitu adik-adiknya terlahir, maka perhatian orangtua bisa menjadi sesuatu yang mahal.

Padahal sih nggak begitu ya. Cuma perasaan mereka saja. Lebih karena merasa cemburu. Dulu saat adik belum ada, kitalah yang menjadi prioritas. Tapi saat adik lahir, urutannya berubah. Adiklah yang selalu mendapat urutan pertamanya.

Oleh karena itu, anak pertama merasa harus bekerja lebih keras. Hal ini untuk membuat orangtua terkesan dan akhirnya kita mendapatkan perhatian mereka. Sehingga, kita pun mulai terbiasa menjadi seorang pekerja keras.

Anak Sulung Terlahir untuk Sukses

Dari semua fakta anak sulung, mungkin ungkapan bahwa anak sulung terlahir sukses menjadi sangat masuk akal. Terlepas dari rasa cemburu yang mungkin timbul karena kehadiran adik-adik.

Paling menyebalkan saat menjadi anak sulung tu kala adiknya egois dan mau menang sendiri. Duh, kita bisa kena omel orang tua hanya karena keegoisan mereka. Dan itu kadang bikin kita gemas sama mereka kan.

Wahai sesama anak sulung, semoga kita sukses dunia akhirat ya. Aamiin Ya Rabb.

Yuni Bint Saniro

Blogger wanita yang menyukai dunia menulis sejak SMA. Saat ini masih pemula. Tapi tidak masalah. Kelak ada masanya menjadi profesional. Semangat.

21 Komentar

Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.

  1. Anak sulung itu beraat tanggung jawabnya..itu menurutku (yg bukan anak sulung) merujuk pada bbrp anak suljng di lingkungan kami. Tumpuan harapan orang tua dan harus menjadi contoh baik bagi adik2nya..itu antara lain yg menyebabkan beratnya jadi anak sulung..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes. Setuju, Kak. Makanya makin berat jadi seorang sulung. Hehehehe

      Hapus
  2. Aku kebetulan anak tengah, bukan anak sulung. Tapi point anak sulung itu lebih penurut, saya sepakat sekali sih. Orangtua saya memberi nama kakak saya Sam'an Halomoan. Sam'an dalam bahasa Arab artinya mendengar, sementara Halomoan dalam bahasa Batak artinya kesayangan.

    Jadi memang anak sulung diharapkan menjadi seseorang yang mendengar alias nurut, agar ia juga bisa didengar oleh adik-adiknya.

    Tapi perkara sukses, biasanya harapan orang tua ada pada adik si sulung. Setidaknya dalam silsilah sejarah kerajaan, sang kakak biasanya jadi penasihat. Jadi kalau si adik melakukan sesuatu yang salah, ia masih bisa mendengar petuah dari kakaknya. Nah kalau si kakak yang berbuat salah, tentu ia akan sombong dan nggak ada yang bisa mengingatkannya.

    Tapi ya nggak berlaku semua sih, tapi sesuai konteks sukses itu sendiri.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada benarnya juga mengenai penasihat ini. Ketika si adik melakukan kesalahan memang si kakak masih bisa memberi masukan. Biasanya adik bisalah manut atau mendengarkan masukan kakaknya.

      Lha kalau si kakak yang melakukan kesalahan. Kadang adik merasa nggak enak an mau memberi masukan. Nggak semua begitu. Tapi kebanyakan adik masih ada rasa sungkan-sungkannya gitu kan ya.

      Hapus
  3. Aku anak keempat dari lima bersaudara, melihat kakakku yang anak sulung memang ada rasanya yang disebutkan mbak yuni ini. termasuk dari sifat mandirinya, namun saking mandirinya kadang jadi kaya bangun tembok sendiri yang sulit diterobos adik-adiknya hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anak sulung harusnya nggak begitu ya. Adik-adiknya jadi sungkan nggak sih kalau butuh apa-apa, Kak? Hehehe

      Hapus
  4. Aku anak sulung tapi kayaknya nggak memiliki karakter anak sulung seperti yang banyak dituliskan orang-orang. Nggak tahu kenapa ya aku merasa karakterku ini kurang kuat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang biasa dituliskan adalah yang banyak dirasakan si anak sulung, Kak. Tapi bukan berarti nggak sulung yang nggak demikian. Tetap semangat, Kakak....

      Hapus
  5. Ya begitulah anak sulung, saya juga merasakannya. Apa-apa maunya dilakukan sendiri, apalagi yang susah-susah, jangan sampai adik-adik merasakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hooh... Rasanya ada segan untuk meminta bantuan jika kita masih mampu melakukannya. Kecuali nggak mampu sih. Tapi, jangan salah sih ya. Biasanya urusan bantu-membantu, si sulung ringan tangan banget kan kak? HEhehee

      Hapus
  6. Jadi anak sulung tuh seringkali jadi pembanding ya, harus jadi panutan buat adik-adiknya. Kalau yang saya lihat dari anak sulung saya, dia malah kemandiriannya kalah dengan adiknya nomer dua tapi insyaaAllah pelan-pelan belajar akan bisa juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat buat si Kakak ya, Kak Hida. Setiap anak memiliki potensinya masing-masing kok.

      Hapus
  7. Wah, saya bahagia membaca artikel fakta anak sulung ini. Hihi. Mandiri dan pekerja keras mudah-mudahan bener ya. Terlahir untuk sukses, lebih amin lagi.

    Kalau penurut saya kurang setuju karena saya nggak penurut *eh. Apa karena merantau ya jadi membentuk watak lebih keras.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi, Kak. Merantau kan bikin kita harus membuat keputusan sendiri. Hehehee

      Hapus
  8. Kakaku sebagai si sulung sangat perhatian meski kami sudah pada nikah tapi entah mengapa feelingnya bagus sekali seperti ketika aku sakit ga bilang tapi dia spt yang tahu kalau aku sakit hehhee dan penurut serta mandiri itu betul sekali

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kakak Sulung kebanyakan memang begitu sih. Hehehehe

      Hapus
  9. Saya anak sulung, Mba. Namun ada 1 yang ditulis di atas yang gak cocok dengan saya yakni mudah mempelajari bahasa baru, saya justru sebaliknya agak susah belajar bahasa baru, selebihnya iyaa benar begitulah yang saya rasakan sebagai anak sulung

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... Namanya juga hasil survey, Mbak. dan respondennya adalah keluarga multi bahasa.

      Hapus
  10. Mungkin gak semuanya bgitu kakakq saja adeeehh malasnya minta ampunn,, ngeselinnya mjnta ampunn...

    BalasHapus
  11. Aku anak sulung juga mba, dan setelah baca bbrp karakter di atas, ada sih yg bener, kecuali yg no 1, penurut. Krn aku malah yg paling suka memberontak dibanding adek2ku hahahahaha.

    Semakin dilarang Ama papa, aku malah JD penasaran buat nyobain. Makanya yg paling sering dihukum dulu, ya aku :D. Tapi utk karakter lainnya, banyak bener nya sih. Aku memang lebih perhatian, dan adek2 pasti larinya ke aku juga kalo butuh sesuatu :D

    BalasHapus
Posting Komentar
Lebih baru Lebih lama

Artikel Terbaru di Yuni Bint Saniro