Jam Tangan yang Menemani Setiap Momen Bisa Kalian Beli di ONELUXE

jam tangan temani setiap momen

Hai, Sahabat Cerita-ku, tahu nggak sih? Ada satu benda kecil yang selalu nempel di pergelangan tangan kita, tapi sering banget kita anggap sepele?

Yupz, jam tangan. Kadang dipakai karena kebiasaan, seringnya cuma biar outfit terlihat lengkap.

Tapi di balik itu, jam tangan punya cerita sendiri yang nggak kalah menarik dari sekadar mode atau fungsi.

Aku sendiri mulai pakai jam tangan sejak SMA. Bukan karena tren, tapi karena waktu itu, aku takut telat upacara. Mana kepala sekolahku tuh suka nongol jadi penjaga anak terlambat lengkap sama penggaris kayu di tangannya pula.

Kebayang ‘kan pas telat saat ada beliau. Tangan kalian bisa kena cium penggaris dan meninggalkan bekas merah yang kadang terasa panas.

Tahu nggak apa yang lucu? Sampai sekarang, kebiasaan itu masih melekat banget di aku.

Bedanya, dulu jam tangan cuma buat tahu jam berapa, sekarang aku lebih sering lihat jam tangan untuk mengingat momen bahwa aku harus berhenti sebentar dan menarik napas.

Waktu yang Tersimpan di Pergelangan

Sebenarnya ya, jam tangan bukan cuma alat pengingat waktu, tapi juga pengingat momen.

Ada lho jam tangan yang dulu kupakai waktu pertama kali nulis artikel berbayar. Rasanya, jam tangan itu kayak simbol pencapaian kecil yang manis.

Terus ada jam tangan yang kubeli saat liburan ke Jogja sama temanku. Murah tapi awet banget. Udah gitu, modelnya yang sporty membuatnya lebih sering berada di pergelangan tanganku ketimbang yang lain.

Semacam jadi jam tangan kesayangan gitu lah, Sahabat Cerita-ku. Kalian pasti punya ‘kan barang kesayangan yang lebih sering kalian pakai ketimbang yang lain?

Menariknya, kalau kupikirkan lagi, jam tangan itu kayak penjaga waktu pribadi. Ia selalu ikut di saat kita senang, gugup, bahkan waktu jatuh cinta.

Dan setiap kali aku melihatnya, seperti ada memori kecil yang ikut menyala di dalam kepalaku.

Baca juga:

Dari Penunjuk Waktu ke Bagian dari Gaya

penunjuk waktu bagian dari fashion
penunjuk waktu bagian dari fashion

Sekarang, jam tangan bukan cuma alat praktis. Ia juga bagian dari gaya hidup. Katakanlah, sebuah cara halus untuk mengekspresikan diri.

Ada yang suka model minimalis karena terasa tenang dan rapi. Ada juga yang suka desain besar karena terlihat tegas.

Kalau aku pribadi sih percaya, seni memilih jam tangan itu sama seperti memilih cerita yang mau kita tampilkan ke dunia. Nggak harus mahal, tapi harus punya makna.

Ngomong-ngomong, kalian pernah lihat nggak daftar jam tangan termahal di dunia?

Lucu deh rasanya. Di satu sisi bikin kita tercengang lihat harganya, tapi di sisi lain? Ini tuh mengingatkan bahwa nilai sebenarnya bukan di harga, tapi di perjalanan waktu yang kalian isi.

Buatku, jam tangan sederhana yang penuh kenangan bisa jauh lebih berharga daripada jam termahal sekalipun. Soalnya, tiap goresan kecil di kaca atau tali kulitnya punya ceritanya sendiri.

Gimana dengan kalian, Sahabat Cerita-ku? Kalian lebih suka pakai jam tangan mahal atau murah nih?

Kalian bisa beli jam tangan untuk menemani setiap momen kalian di Oneluxe ya! Lokasinya ada di Jakarta, dengan alamat lengkap sebagai berikut:

Lippo Mall Puri GF 33-A, Jl. Puri Indah Raya, Kembangan Selatan, Jakarta Barat, Indonesia 11610

Kalian bisa gunakan panduan dari Google Maps kalau mau:

Antara Aksesori dan Makna

Kadang aku tuh suka mikir, cara kita memilih jam tangan itu mirip banget dengan tips memilih cincin tunangan. Kok bisa begitu?

Iyalah. Mereka berdua tuh sama-sama butuh rasa, bukan sekadar gaya. Harus cocok, pas, dan bisa “nyatu” sama pemakainya.

Dalam artian, jam tangan yang nyaman di tangan bisa bikin kalian merasa lengkap, kayak cincin yang tiba-tiba terasa benar di jari orang yang tepat. Ciyeh!

Begitu juga dalam berpakaian. Pernah nggak sih, kalian udah siap mau kondangan tapi bingung nyocokin kerudung motif sama outfit?

Aku sih sering banget begitu. Makanya, dari situ, aku baru sadar, memilih jam tangan pun sebenarnya bagian dari tips mix and match kerudung motif untuk pesta.

Nggak melulu soal warna, tapi lebih tentang keseimbangan. Intinya, biar penampilan kalian tetap terlihat effortless dan elegan tanpa berlebihan gitu deh.

Baca juga:

Jam Tangan dan Caraku Menghargai Waktu

cara menghargai waktu
cara menghargai waktu

Kalau sekarang tuh ya, setiap kali aku melihat jam tangan di pergelangan, rasanya kayak ada yang mengiingatkan untuk berhenti sebentar.

Kayak, ada yang bilang kalau aku tuh nggak boleh cuma mengejar waktu. Aku juga kudu menikmati setiap detiknya.

Soalnya, kadang, waktu nggak harus dikejar. Ya udah sih. Aku cukup menjalani setiap momen dengan penuh kesadaran.

Mungkin itu juga sebabnya, aku masih suka pakai jam tangan meski udah ada smartphone. Rasanya memang lebih nyata dan lebih personal.

Seolah jarum jam itu bergerak bareng napasku, mengingatkan bahwa aku masih punya waktu. Buat aku bermimpi, buat istirahat, dan buat bersyukur.

Tentang Waktu dan Diri

Di ujung hari, aku percaya, jam tangan bukan cuma soal gaya atau fungsi. Ia semacam pengingat halus bahwa hidup berjalan terus, dan setiap detik waktunya selalu berharga.

Entah kalian suka model jam tangan yang klasik, sporty, atau yang feminine. Selama kalian merasa “itu kamu banget,” berarti kalian sudah menemukan gaya yang tepat.

Jadi, Sahabat Cerita-ku, lain kali pas kalian pakai jam tangan, coba deh lihat sebentar! Siapa tahu di balik jarum yang terus bergerak itu, ada cerita kecil yang pernah bikin kalian bertumbuh.

Baca juga:

Posting Komentar

0 Komentar